Jumaat, 4 Januari 2013

PENGERTIAN-PENGERTIAN


Novia Nur Andari
10.11.107.13201.01364
V-D


1.    Transform : Digunakan untuk mentranformasi data, yaitu pembentukan variabel baru yang valuenya.
Bagian –bagian dari transform:
·         Compute variable: yaitu menghitung variabel
·         Count values within cases: menghitung nilai dgn keadaan yg sebenarnya
·         recode into same variables : kembali ke dalam variabel yang sama
·         recode into different variables : kembali ke dalam variabel yang berbeda
·         automatic recode : cara kembali otomatis
·         visual binning :yaitu visual bining
·         optimal binning : merupakan optimal bining
·         rank cases : peringkat kasus
·         date and time wizard : merupakan tanggal dan waktu kejadian
·         create time series : membuat rangkain waktu
·         replace missing values : cara mengganti nilai yang hilang
·         random number generation : cara generasi nomor acak- nilai





2.    Analyze : Digunakan untuk memilih berbagai prosedur pengolahan secara statistik seperti tabulasi silang (crosstab), korelasi, regresi linier, analisis varians, penyusunan laporan dan sebagainya.

Bagian-bagian dari analyze :

·         Reports : yaitu laporan
·         descriptive statisties : statistik deskriptif
·         tables : tabel
·         compare means : cara bandingkan berarti
·         general linear model : merupakan model linier umum
·         generalized linear models : model linier umum
·         mixed models : model campuran
·         correlate : berkorelasi
·         regression : regresi
·         loglinear : loglinier
·         neural networks : jaringan saraf
·         classify : mengklasifikasikan
·         data reduction : reduksi data
·         scale :skala
·         nonparametric tests : tes nonparametrik
·         time series : rangkaian waktu
·         survival : kelangsungan hidup
·         missing values analysis : hilang analisis nilai
·         multiple response : respon ganda
·         complex samples : sampel yang komplek
·         kuality control : kontrol kualiti
·         ROC curve : kurva ROC
·         OLAP cubes : Olap kubus
·         case summaries: merupakan kasus ringkasan
·         report summaries : ringkasan laporan
·         in rows : dalam baris
·         report summaries : ringkasan laporan
·         in columns : dalam kolom
·         2 frequencies : 2 frekuensi
·         Descriptive : Deskriptif
·         Explore :  mengeksplorasi
·         Crosstabs : crostabs
·         Ratio :  rasio
·         p-p plots : plot pp
·         q-q plots : plot qq
·         3 custom tables : 3 tabel kustom
·         multiple response :responden ganda
·         sets : set
·         4 means : 4 cara
·         one sample t- test : satu sampel t-test

Dengan ;
*      NUMERIC ( yaitu angka)
*      COMMA (data yang memiliki tanda koma)
*      SXIENTIFIC NOTATION (notasi ilmiah)
*      DATE (yaitu tanggal)
*      DOLLAR (dollar)
*      CUSTOM CURRENCY (nilai mata uang umum)
*      STRING (merupakan huruf)


Sabtu, 15 Disember 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI MENGENAI ASI EKSKLUSIF



FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BAYI MENGENAI ASI EKSKLUSIF
ABSTRAK
Latar belakang : ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal enam bulan (Roesli, 2008).
Hingga saat ini ASI masih merupakan gizi terbaik untuk bayi, karena komposisi zat zat gizi didalamnya secara optimal mampu menjamin pertumbuhan dan perkembangan pada kecerdasan bayi.

Tujuan penelitian : Mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan

Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan Pemilihan sampel dilakukan dengan Total Sampling. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini dengan uji chi square.

Hasil Penelitian : secara statistik dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai p (0.001 < α (0,05), nilai p tersebut ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu tentang MP ASI dengan pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan, nilai p (0.003 < α (0,05), nilai p tersebut menunjukkan ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan, nilai p (0.002 < α (0,05), jadi ada hubungan bermakna antara pekerjaan dengan Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan dan didapatkan nilai p (0.001) < α (0,05) ada hubungan bermakna antara fakor sosal budaya pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan


Kesimpulan : Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Ada hubungan antara sosial budaya ibu dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 0- 6 bulan.
Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Tidak ada hubungan antara umur dan sikap dengan perilaku pemberian ASI ekslusif. Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif maka disarankan untuk lebih meningkatkan kepedulian, penyuluhan dan peran serta masyarakat tentang ASI eksklusif, disamping itu untuk mempercepat peningkatan pemberian ASI eksklusif secara efektif maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar tercapai generasi yang sehat, cerdas dan kuat dikemudian hari. 


Saran : Diharapkan bagi orang tua yang memiliki bayi usia 0-6 bulan agar mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi dengan memberikan ASI saja guna meningkatkan kualitas gizi pada bayi.










A.    Latar belakang
ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulanbulan
pertama. Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal enam bulan (Roesli, 2008 : 87). Hingga saat ini ASI masih merupakan gizi terbaik untuk bayi, karenaM komposisi zat-zat gizi didalamnya secara optimal mampu menjamin pertumbuhan dan perkembangan pada kecerdasan bayi. Selain itu, ASI juga mengandung zat imonologik yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan serangan penyakit khususnya usia 4 sampai 6 bulan pertama sejak kelahiran bayi (Depkes RI, 2005 : 53). Suatu penelitian di Eropa menunjukkan anak-anak berusia 9,5 tahun yang mendapatkan ASI, memiliki IQ 12,9 poin lebih tinggi dari pada anak-anak yang tidak mendapat ASI. Sementara peran lain dari ASI yaitu soal EQ (kemampuan sosialisasi) anak, kedekatan dengan ibu waktu mendapat ASI dapat mempengaruhi dalam perkembangan emosi anak (Roesli, 2008: 87). ASI mengandung protein lebih dibanding Air Susu Sapi (ASS), protein ASI mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dan lebih mudah dicerna. ASI mengandung karbohidrat relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan ASS, karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi dan sumber vitamin yang larut dalam lemak. ASI juga mengandung mineral yang lengkap dan merupakan bahan pembentuk tulang, ASI merupakan sumber air yang secara metabolik adalah aman (Soetjatiningsih, 2005: 98). Namun kenyataannya penggunaan ASI hingga saat ini belum menggembirakan. Berbagai studi dan pengamatan menunjukkan, bahwa dewasa ini terdapat kecenderungan penurunan pemberian ASI dan menggantikan pemberian ASI dengan susu fomula di masyarakat. Adanya kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam aktifitas kerja, peningkatan sarana komunikasi dan transportasi yang memudahkan periklanan susu formula serta luasnya distribusi susu formula, dapat menjadi kecenderungan menurunnya kesediaan menyusui maupun lamanya menyusui baik dipedesaan maupun diperkotaan (Soetjiningsih, 2004: 102). Banyak orang tua menganggap bahwa kebutuhan nutrisi bayi tidak cukup hanya dengan ASI, sehingga bayi perlu dibantu dengan memberikan makanan pendamping ASI. Pemberian makanan pendamping ASI berupa susu formula pada kalangan orang tua sudah menjadi hal yang biasa, dengan berbagai alasan yang diberikan seperti ASI yang keluar sedikit, kesibukan ibu, kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian ASI, hemat waktu, tergiur dengan kandungan susu formula yang ditawarkan. Kebanyakan orang tua menilai pemberian susu formula hamper setara dengan ASI dan dapat mencukupi kebutuhan gizi bayinya.

B.    Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti mengajukan rumusan   masalah yaitu “Beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan.





C.     Tujuan
Tujuan khusus :
1) Mengetahui gambaran pemberian MP ASI pada bayi 0-6 bulan
2) Mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 0- 6 bulan
3) Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 0-6 bulan
4) Mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 0-6 bulan
5) Mengetahui hubungan faktor sosial budaya dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 0- 6 bulan.

D.    Manfaat
Ø Bagi peneliti
Mengaplikasikan ilmu yang di peroleh dalam perkuliahan khususnya dalam bidang peneliti serta memberi bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lanjut yang serupa.

Ø Bagi bayi
Dapat membantu kekebalan tubuh bayi, serta dapat meningkatkan perkembangan otak dan tumbuh kembang bayi.




    E . Tinjauan Pustaka
Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal menurut Williams (2006), menyebutkan ASI mengandung sedikitnya 100 macam zat yang tidak terdapat dalam susu formula. Pemberian ASI eksklusif dari berbagai segi akan sangat menguntungkan. Selain bagi bayi juga bagi ibu. Lebih dari itu dari sudut pandang psikologis, ASI adalah sarana pendekatan hubungan ibu dan bayi yang paling efektif. Dampak yang muncul dari tidak diberikannya ASI eksklusif pada bayi atau ASI parsial adalah menurunnya imunitas bayi.

F.     Metodologi
 Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabelvariabel baik bebas maupun terikat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu pendekatan penelitian pada variabelvariabel yang diobservasi sekaligus dalam waktu yang sama (Notoatmodjo, 2002 : 82).

Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas dan ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan .

Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2004 : 132). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total populasi. Menurut Arikunto (2004 : 198), apabila jumlah sampel kurang dari 100 maka sebaiknya diambil semua. Jadi peneliti mengambil sampel sejumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 37 ibu nifas dan ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan.

Tehnik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data atau materi yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat berlangsungnya penelitian adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan pemberian MP ASI pada bayi usia 0-6 bulan.